Jurnal Agroteknologi
http://e-journallppmunsa.ac.id/index.php/agroteknologi
<p>Jurnal Agroteknologi adalah jurnal yang terbit enam bulan sekali, yaitu di bulan Juli dan Januari. Jurnal ini bergerak dalam bidang Ilmu Tanah, Budidaya Tanaman, Pemuliaan Tanaman, Bioteknologi, Konservasi Tanah dan Air, Evaluasi Lahan, serta Kesuburan Tanah dan Pemupukan.</p>Fakultas Pertanianen-USJurnal Agroteknologi2807-7369PENGARUH MEDIA TANAM DAN PESTISIDA NABATI TERHADAP SERANGAN HAMA DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) SECARA HIDROPONIK
http://e-journallppmunsa.ac.id/index.php/agroteknologi/article/view/2016
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media tanam dan pestisida nabati terhadap serangan hama dan produksi tanaman selada (Lactuca Sativa L.). Lokasi penelitian bertempat di Jl. lintas Sumbawa Tano, Karang Dima, Labuhan Badas, Nusa Tenggara Barat. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial terdiri dari dua faktor yaitu, faktor pertama media tanam, faktor kedua pestisida nabati masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Faktor media tanam terdiri dari dua tarap media spons (M1) dan media sekam bakar (M2). Faktor pestida nabati terdiri dari tiga taraf yaitu pestisida daun mimba (P1), pestisida kunyit (P2) dan tanpa pestisida nabati (P0). Analisis data menggunakan Analisis Varians (Anova) pada taraf 5%. Perlakuan tunggal penggunaan media tanam menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Hasil terbaik terletak pada media sekam bakar, pada semua peubah pertumbuhan tanaman. Perlakuan tunggal penggunaan pestisida nabati menunjukkan hasil yang berbeda nyata terhadap peubah tinggi tanaman (cm) umur 14, 21, 28, dan 35 hari setelah pindah tanam (HSPT), hasil terbaik terletak pada perlakuan pestisida daun mimba (P1). Pada parameter jumlah daun menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada umur 28 namun tidak berbeda nyata pada umur 7, 14, 21, dan 35 HSPT, dan Perlakuan kombinasi media tanam dengan pestisida nabati memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap semua peubah pertumbuhan dan hasil tanaman. Hasil terbaik terletak pada perlakuan kombinasi antara media tanam sekam bakar dengan pestisida nabati kunyit (M2P2).</p>Andhi Wilardi MarwiansyahHeri KusnayadiWening Kusumawardani
Copyright (c) 2025 Jurnal Agroteknologi
2025-07-282025-07-2852111PENGARUH PEMBERIAN PUPUK SILIKAT CAIR DAN MULSA TERHADAP HASIL PRODUKTIVITAS KEDELAI EDAMAME DI LAHAN SAWAH DESA LAPE
http://e-journallppmunsa.ac.id/index.php/agroteknologi/article/view/2017
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk silikat cair dan mulsa terhadap hasil dan produktivitas kedelai edamame di lahan sawah desa lape. penelitian dilaksanakan dilahan sawah Desa Lape Kecamatan Lape Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada bulan April sampai Juli 2024. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial terdiri dari dua faktor yaitu, faktor pertama adalah pupuk silikat cair (P) dan faktor kedua Mulsa (M). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Faktor pupuk silikat cair terdiri dari 2 taraf, yaitu: P1= 4 liter/ha pupuk silikat cair, P2= 6 liter/ha pupuk silikat cair. Mulsa terdiri dari 3 taraf, yaitu: M0= tanpa mulsa, M1= mulsa 7 cm, M2= mulsa 9 cm. Data dianalisis menggunakan Analisis Varians (Anova) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan tunggal mulsa M0 (tanpa mulsa) memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap pertumbuhan tinggi pada umur 17 hari setelah tanam (HST) dan jumlah daun pada umur 17 dan 24 hari setelah tanam (HST). Kombinasi P1M0 (4 liter/ha pupuk silikat cair dan tanpa mulsa) memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi pada umur 17 dan 24 hari setelah tanam (HST) dan memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun kombinasi P2M0 (6 liter/ha pupuk silikat cair dan tanpa mulsa) pada umur 17, 24, dan 31 hari setelah tanam (HST). Kombinasi P2M2 (6 liter/ha pupuk silikat cair dan mulsa 9 cm) memberikan hasil yang terbaik terhadap parameter jumlah polong berisi per petak, berat polong per petak, berat polongper hektar.</p>Aan RamdaniIeke Wulan AyuAde Mariyam Oklima
Copyright (c) 2025 Jurnal Agroteknologi
2025-07-282025-07-28521228PENGARUH PEMBERIAN BIOCHAR SEKAM PADI DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH
http://e-journallppmunsa.ac.id/index.php/agroteknologi/article/view/2062
<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi pemberian biochar sekam padi dan dosis pupun NPK pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi dilahan sawah. Untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar sekam padi pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi dilahan sawah. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Jorok Kecamatan Unteriwis Kabupaten Sumbawa Nusa Tengara Barat (NTB). Penelitian ini telah dilakasakan dari bulan April sampai bulan Juni 2020. Metode yang yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dan dilakukan di lahan percobaan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Petak Terbagi (SPLITPLOT DSIGEN) Faktorial dengan 2 faktor yaitu Biochar Sekam Padi (B) dan Dosis Pupuk NPK (P). Dengan 9 perlaukan dan 3 ulangan sehingga diperoleh 27 petak percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis of variance (Anova) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian tentang pengaruh kombinasi pemberian biochar sekam padi dan dosis pupuk NPK tidak berbeda nyata pada semua variabel penelitian.</p>Suryadi SuryadiAde Mariyam OklimaIeke Wulan Ayu
Copyright (c) 2025 Jurnal Agroteknologi
2025-07-282025-07-28522937PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBAHAN DASAR BATUAN VULKANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Vigna radiata L) DI KECAMATAN LENANGGUAR
http://e-journallppmunsa.ac.id/index.php/agroteknologi/article/view/2063
<p>Tujuan penelitiian ini yaitu untuk mengetahuipengaruh kombinasi pupuk kandang sapi dan pupuk organik cair pada pertumbuhan dan produksi kacang hijau di Desa Lenangguar Kecamatan Lenangguar Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dari bulan maret sampai juni 2020. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 Faktor Yaitu Dosis Pupuk Kandang Sapi (B) dan Dosis pupuk organik cair (P), masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Faktor Dosis pupuk kandang sapi terdiri dari 2 taraf yaitu : B1= 30 ton/ha, B2 = 40 ton/ha. Faktor Dosis pupuk organik cair terdiri dari 3 taraf yaitu P0 = Tanpa pemberian pupuk organik cair, P1 = 2 l/ha, P2 = 4 l/ha. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kombinasi dosis pupuk kandang sapi dan pupuk organik cair memberikan pengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun umur 45 hari setelah tanam, dan jumlah polong pertanaman.Perlakuan tunggal dosis pupuk kandang sapi memberikan pengaruh tidak berbeda nyata pada parameter (hasil per petak dan per hektar).Perlakuan tunggal dosis pupuk organik cair memberikan pengaruh berbeda nyata pada parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah polong pertanaman.</p>Nina Diaz OktavianiWening KusumawardaniIeke Wulan Ayu
Copyright (c) 2025 Jurnal Agroteknologi
2025-07-282025-07-28523851PENDUGAAN LAJU INFILTRASI DAN SIFAT TANAH PADA POLA TANAM YANG BERBEDA DI LAHAN KERING KECAMATAN ALAS BARAT
http://e-journallppmunsa.ac.id/index.php/agroteknologi/article/view/2064
<p>Tujuan dari penelitian adalah untuk menduga laju infiltrasi dan sifat tanah pada pola tanam yang berbeda di lahan kering Kecamatan Alas Barat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif dengan metode yang digunakan dalam pendugaan adalah metode survei dan perhitungan laju infiltrasi pada lahan kering yang mana di setiap lokasi penelitian memiliki pola tanam yang berbeda yaitu padi-bero-bero dan jagung- bero-bero. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis laju infiltrasi dengan dengan menggunakan metode Horton, analisis tanah diantaranya tekstur, C-organik, dan porositas yang mana dilakukan di laboratorium. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa laju infiltrasi tertinggi berada pada lokasi P2 (padi) yaitu sebesar 83,58 mm/jam dengan volume 52,41 cm³, hal ini dikarenakan pada lokasi tersebut memiliki porositas yang tinggi dan memiliki tekstur tanah lempung berpasir serta kandungan bahan organik yang sedang. Sedangkan laju infiltrasi terendah berada pada P1 (jagung) yaitu sebesar 65,19mm/jam dengan volume 64,32 cm³, hal ini dikarenakan lokasi tersebut memiliki tekstur tanah lempung dan kandungan bahan organik yang rendah.</p>Novi AndayaniAde Mariyam OklimaHeri Kusnayadi
Copyright (c) 2025 Jurnal Agroteknologi
2025-07-282025-07-28525259