INTEGRASI KONSEP GREEN CONSTRUCTION DENGAN BUDAYA LOKAL MBOJO
DOI:
https://doi.org/10.58406/sainteka.v6i2.1939Keywords:
Green Construction, Kearifan Lokal, Mbojo, Etnografi, Arsitektur Berkelanjutan.Abstract
Green construction merupakan pendekatan pembangunan yang mengedepankan efisiensi energi, pelestarian lingkungan, dan keberlanjutan. Dalam konteks lokal, budaya Mbojo yang berasal dari wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan hijau. Menggunakan metode etnografi, penelitian ini mengeksplorasi nilai-nilai budaya dalam praktik pembangunan rumah tradisional seperti Uma Lengge, yang telah lama mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan secara alami, seperti penggunaan material lokal, ventilasi silang alami, struktur tahan gempa, serta harmoni sosial dan spiritual dalam proses pembangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik tradisional masyarakat Bima secara tidak langsung telah menerapkan prinsip konstruksi hijau yang selaras dengan pendekatan modern. Dengan memahami nilai-nilai lokal melalui perspektif orang dalam (emik), pendekatan green construction dapat dikembangkan secara lebih kontekstual dan berakar pada budaya setempat. Studi ini menegaskan bahwa pelestarian kearifan lokal tidak hanya penting untuk identitas budaya, tetapi juga relevan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal dan nasional.