EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DARI PASAR TRADISIONAL MENJADI PASAR MODERN (STUDI KASUS PASAR SEKETENG STA 0+000 – STA 0+200)
DOI:
https://doi.org/10.58406/sainteka.v6i3.2163Keywords:
Evaluasi Kinerja Jalan, Pasar Modern, Volume Lalu Lintas, Tingkat Pelayanan (LOS), MKJI1997Abstract
Perubahan fungsi pasar dari tradisional ke modern seringkali berdampak signifikan terhadap kinerja ruas jalan di sekitarnya, terutama dalam hal volume lalu lintas, kapasitas jalan, dan tingkat pelayanan (Level of Service/LOS). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja ruas jalan di Pasar Seketeng (STA 0+000 – STA 0+200) setelah transformasi pasar tersebut. Metode analisis yang digunakan meliputi pengamatan lapangan untuk menghitung volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, dan geometri jalan, serta penerapan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 untuk menilai kinerja jalan berdasarkan rasio volume terhadap kapasitas (V/C) dan LOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume lalu lintas harian rata-rata pada ruas jalan studi adalah 801,7 kendaraan/jam. Jam sibuk tertinggi terjadi pada pukul 16:00–17:00 dengan volume 992,2 kendaraan/jam. Komposisi lalu lintas didominasi oleh sepeda motor (69,48%), diikuti oleh mobil penumpang (26,87%), kendaraan berat (2,76%), dan bus (0,94%). Hasil analisis menunjukkan volume lalu lintas terkonversi sebesar 519,6 smp/jam, kapasitas 2.480,7 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) 0,20, dan LOS A (arus bebas). Namun, kecepatan kendaraan rata-rata hanya 8,89 km/jam akibat hambatan samping yang tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun secara teoritis kapasitas jalan masih longgar, kinerja operasional terganggu oleh aktivitas pasar di sekitar ruas jalan.

