IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KREDIT SAHABAT (KRABAT) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PROGRAM DESA BEBAS RENTENIR (STUDI MULTI KASUS BUMDES BATONGO & BUMDES LKM SABEDO)
Keywords:
Kredit Sahabat, rentenir, BUMDesAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan Kredit
Sahabat (KRABAT) melalui program desa bebas rentenir di Kabupaten Sumbawa.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, .
Dengan jenis studi multi kasus (multi case study) dengan mengambil dua kelompok
responden yaitu BUMDes Batongo desa Plampang dan BUMDes LKM Sabedo Desa
Sabedo. Berdasarkan temuan konseptual dari kedua responden tersebut kemudian
dilakukan analisis dengan melakukan komparasi dan pengembangan konseptual yang
dihasilkan dari kedua responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sasaran
penerima Krabat pada BUMDes Batongo dan BUMDes LKM Sabedo merupakan
petani miskin yang terdata pada Basis Data Terpadu yang dikeluarkan oleh TNP2K
dan hasil musyawarah desa. Jumlah penerima Krabat dari Basis Data Terpadu lebih
banyak yang disasar oleh BUMDes Batongo bila dibandingkan dengan BUMDes LKM
Sabedo. Pencairan Krabat pada BUMDes Batongo dilakukan sesuai dengan
permohonan petani miskin, tidak dilakukan penjadawalan khusus sebagaimana pada
BUMDes LKM Sabedo dilakukan sampai enam tahapan. Meski demikian LKM
Sabaedo menetapkan agunan pinjaman di atas RP. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah)
menggunakan sertifikat sementara BUMDes Batongo menggunakan menggunakan
SPPT. Pengembalian kredit pada BUMDes Batongo diberikan oleh petani miskin
sebelum jatuh tempo. Sementara pada BUMDes LKM Sabedo masih dilakukan
pencairan pada bulan tersebut. Akan tetapi pada dua BUMDes tersebut menunjukkan
pengembalian Krabat 100 persen. Pengembangan Krabat pada BUMDes Batongo
telah dilakukan melalui penyertaan modal dari biaya provisi, administrasi dan collecting
yang dibayarkan oleh petani senilai 8 persen. Sedangkan pada BUMDes LKM Sabedo
belum dilakukan pengembangan kredit.