PELAKSANAAN ONLINE SINGLE SUBMISSION (OSS) DALAM PELAYANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN SUMBAWA

Authors

  • Sri Nurhidayati Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Samawa, Sumbawa Besar, Indonesia
  • Daffa Febrian Bimantara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Samawa, Sumbawa Besar, Indonesia
  • Edrial Edrial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Samawa, Sumbawa Besar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58406/kapitaselekta.v5i2.1846

Keywords:

Pelayanan Publik, Perizinan, Penanaman Modal

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh undang undang cipta kerja pasal 350 ayat 2
tentang dalam pelayanan perizinan berusaha, daerah membentuk unit pelayanan
terpadu satu pintu. Pelayanan perizinan berusaha wajib menggunakan sistem
secara elektronik sesuai standar yang ditentukan pemerintah pusat. Di Dinas
Penanaman modal dan perizinan terpadu satu pintu (DPMPTSP) sudah
menerapkan pelayanan secara online, namun masih ada beberapa masalah yang
ditemukan di masyarakat. Beberapa masyarakat masih belum bias
mengoperasikan Online Single Submission (OSS). Tujuan penelitian ini adalah
1).Untuk mendeskripsikan Pelaksanaan Online Single Submission (OSS) Dalam
Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumbawa, 2).Untuk mengidentifikasi
faktor penghambat Pelaksanaan Online Single Submission (OSS) Dalam
Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumbawa. Metode penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini
menemukan bahwa di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
memiliki Kualitas SDM yang Kurang Optimal, Sarana dan Prasarana yang
Terbatas dan keterbatasan anggaran. Pelayanan Online Single Submission (OSS)
dalam pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB) di Kabupaten Sumbawa
belum berjalan optimal. Kendala utama yang dihadapi masyarakat dalah
minimnya pemahaman teknologi, yang membuat sebagian besar warga masih
membutuhkan bantuan langsung dari petugas di kantor dinas. Meski layanan
tatap muka tersedia, keterbatasan jumlah dan pengetahuan petugas dalam
menggunakan sistem OSS. Masyarakat berharap ada perbaikan berupa panduan
yang lebih mudah diakses, penguatan infrastruktur jaringan, dan peningkatan
pelatihan untuk petugas. Optimalisasi ini diharapkan dapat memperlancar
pelayanan OSS sehingga lebih efektif dan efisien bagi seluruh lapisan
masyarakat.

Downloads

Published

2025-01-01