PENGARUH GRADASI AGREGAT PADA DAERAH CAMPURAN TERHADAP KINERJA CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON (LASTON) MENGGUNAKAN ASPAL YANG DIMODIFIKASI DENGAN GONDORUKE

Authors

  • Risang Setyobudi Universitas Sunan Bonang
  • Liana Dwi Yulistiyanti Universitas Sunan Bonang
  • Syafirah Nur Octavia Universitas Sunan Bonang
  • Reza Husain Wicaksono Universitas Sunan Bonang
  • Nunuk Candra Setiyanta Universitas Sunan Bonang

Keywords:

Aspal Modifikasi, , Gradasi Agregat, , Daerah Larangan

Abstract

 Agregat merupakan bahan pembentuk yang paling dominan. Susunan butir agregat yang sangat luas pengaruhnya terhadap kualitas perkerasan jalan disebut gradasi agregat. Bina Marga menyarankan agar gradasi agregat tidak boleh melewati daerah larangan karena diyakini akan menghasilkan kinerja yang buruk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gradasi agregat yang berada pada batas atas, nilai tengah dan batas bawah dari daerah larangan terhadap kinerja campuran lapis aspal beton (laston) menggunakan aspal yang dimodifikasikan dengan gondorukem. Jenis perkerasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laston AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course) dan mengacu pada standar Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 revisi III (2013). Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan volumetrik (VIM, VMA dan VFB) dan mekanis (stabilitas Marshall, Flow dan Marshall Quotient) serta pengujian Marshall Immersion dan kuat tarik tidak langsung (IDT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gradasi agregat yang berada pada batas atas, nilai tengah dan batas bawah daerah larangan dapat digunakan dalam campuran beraspal yang dimodifikasi dengan gondorukem tetapi tidak ekonomis, karena membutuhkan aspal yang banyak yaitu 6,25%. Hal ini dibuktikan dengan hasil pemeriksaan volumetrik (VIM, VMA dan VFB) dan mekanis (stabilitas Marshall, Flow, dan Marshall Quotient) serta pengujian Marshall Immersion dan kuat tarik tidak langsung (IDT) yang telah memenuhi spesifikasi Bina Marga.

Downloads

Published

2024-06-28