Strategi Pengembangan Sentra Industri Kecil Menengah Produksi Dodol Rumput Laut Di Kabupaten Sumbawa
Keywords:
IKM, QSPM, Strategi PengembanganAbstract
Rumput laut (seaweed) merupakan salah satu komoditi yang potensial dan dapat menjadi andalan bagi upaya pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Sumbawa. Industri pembuatan dodol rumput laut merupakan salah satu produk unggulan yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Hal ini dikuatkan dengan hasil rekomendasi IPB dan Dirjen IKM tahun 2010 melalui peningkatan daya saing daerah untuk Kabupaten Sumbawa yang disebut dengan pengembangan 5 Kompetensi Inti salah satunya pengembangan industri rumputlaut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan sentra industri kecil menengah produksi dodol rumput laut di IKM Mutiara Baru desa Mapin Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa. Metodologi yang digunakan dalam perencanaan strategi pengembangan yang diaplikasikan pada penelitian ini terdiri dari tahap 1 input terdiri atas matriks evaluasi eksternal (Eksternal Factors Evaluation EFE) dan matriks evaluasi faktor internal (Internal Factors Evaluation, IFE). Tahap 2 terdiri dari pencocokan (matching stage), matriks SWOT, matriks BCG (Boston Consultant Group), matriks profil kompetitif (Competitive Profil Matrix CPM) dan matriks strategi besar (Giant strategy matrix). Tahap 3 tahap keputusan (decision stage), melibatkan satu teknik matriks perencanaan strategi kuantitatif (Quantitative Strategy Planning Matrik, QSPM). Alternatif strategi yang didapatkan dari hasil pengolahan data menggunakan QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrik) yang didasarkan pada tiga alternatif strategi yang muncul pada tahap pencocokan yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Hasil prioritas utama dari analisis tersebut yaitu strategi pengembangan produk yang variatif, inovatif dan berorientasi kualitas dengan TAS (Total Attractiveness Scores) 5,850.