Evaluasi Keandalan dan Fungsi Kinerja Waduk di Provinsi NTB Pasca Gempa 2018
Keywords:
Infrastruktur SDA, tracking, penilaian instrumen, sedimentasiAbstract
Gempa yang terjadi September 2018 di Propinsi Nusa Tenggara Barat telah telah meluluhlantakkan beberapa kabupaten di pulau Lombok dan Kabupaten Sumbawa. Ratusan korban jiwa dan infrastruktur terdampak, tidak ketinggalan pula infrastruktur sumberdaya air (SDA) yang ada, termasuk waduk/bendungan. Metode studi yang digunakan yaitu dengan deskriptif analitis menggunakan 4 instrumen standar dari direktorat sumberdaya air dengan data yang diperoleh dari hasil pengamatan/tracking di lapangan serta instrumen tambahan hasil analisis lanjutan. Empat buah waduk/bendungan yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu Bendungan Batujai, Pengga, Pandanduri dan Batu Bulan. Data hasil penelitian disajikan sesuai dengan kondisi lapangan yaitu menggambarkan sifat-sifat fenomena yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan. Analisis lanjutan yang dilakukan berkaitan dengan faktor keamanan di bagian hilir bendungan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa nilai keandalan waduk berkisar antara 70% sampai 80% dengan penurunan fungsi kinerja yang terjadi bervasiasi antara 10% sampai 30% dari kondisi awal. Ini berarti, waduk berada pada kondisi rusak ringan sampai dengan rusak sedang sehingga diperlukan pemeliharaan rutin/berkala sampai dengan perbaikan. Penurunan kinerja yang terjadi, lebih diakibatkan karena waduk tersebut telah digunakan untuk operasional serta melakukan fungsi layanannya selama kurun waktu cukup lama. Sedimentasi juga memegang peranan penting dalam penurunan kinerja karena prosentasenya paling besar yaitu ± 20 - 30% dari total nilai fungsi kinerja.