PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI RUWATAN MASSAL DI DESA MLANDANGAN KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI RUWATAN MASSAL DI DESA MLANDANGAN KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK

Authors

  • Rizki Ardhianto UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
  • Akhmad Qomaru Zaman Universitas PGRI Adibuana Surabaya

Keywords:

Ruwatan, Nilai, Persepsi

Abstract

Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Masyarakat terhadap Tradisi Ruwatan Massal di desa Mlandangan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk. Ruwatan adalah salah satu tradisi budaya yang telah lama ada, tradisi peninggalan nenek moyang sejak zaman dahulu. Tradisi Ruwatan ini scara turun temurun dilestarikan oleh para masyarakat dengan berbagai tujuan dan pandangan masyarakat Jawa pada umumnya. Budaya dan tradisi sudah mendarah daging di dalam masyarakat di manapun berada, khususnya di dalam masyarakat Jawa. Sehingga ketika budaya dan tradisi sudah terakomodasi didalam agama, ajaran agama tersebut juga akhirnya muncul  sebagai hal yang mendarah daging di dalam mayoritas masyarakat, secara turun temurun dilestarikan oleh para masyarakat dengan berbagai tujuan dan pandangan masyarakat Jawa pada umumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif dengan mekanisme reduksi data, penyajian data dan Verifikasi. Subjek penelitian adalah tokoh Agama, tokoh Adat, dan Masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan Tradisi ruwatan merupakan sebuah tradisi pada zaman dahulu sebelum adanya agama yang bertujuan untuk membuang sengkala dalam hidupnya dilakukan secara turun-temurun oleh orang yang mempercayai dan mendukungnya. Tradisi ruwatan ini hukumnya wajib dilakukan untuk orang orang yang benar-benar mempercayai bahwa setelah diruwat kesialan dalam hidupnya akan hilang dan keberuntungan akan datang. Nilai yang terkandung dalam tradisi ruwatan massal ini adalah Nilai Budaya dan Nilai Ekonomi. Persepsi masyarakat terhadap tradisi ruwatan massal menunjukkan didalam masyarakat terdapat pro dan kontra mengenai tradisi, termasuk tradisi ruwatan. Banyak yang masih mempercayai tradisi ruwatan ini dan banyak juga yang tidak mempercayai tradisi ini. Karena sebagian masyarakat ada yang menganggap bahwa tradisi ruwatan itu adalah musyrik dan tidak boleh dilakukan karena sama saja meminta pertolongan kepada selain Tuhan.

          Kata Kunci: Ruwatan, nilai, persepsi

 

 

 

Abstract

This study aims to find out the Public Perception of the Mass Ruwatan Tradition in Mlandangan village, Pace District, Nganjuk Regency. Ruwatan is one of the long-standing cultural traditions, a tradition left over from ancient times. This Ruwatan tradition has been preserved by the community for generations with various goals and views of Javanese society in general. Culture and tradition are ingrained in society everywhere, especially in Javanese society. So that when culture and tradition have been accommodated in religion, the teachings of the religion also finally appear as ingrained in the majority of society, for generations preserved by the people with various goals and views of Javanese society in general. This research uses a qualitative approach. Data collection techniques use interviews, observations, and documentation. Data analysis uses qualitative analysis with data reduction mechanisms, data presentation and verification. The subjects of the research are religious leaders, traditional leaders, and communities. The results of the study show that the ruwatan tradition is a tradition in ancient times before the existence of religion that aims to get rid of sengkala in their lives carried out from generation to generation by people who believe in and support it. This tradition of ruwatan is mandatory for people who truly believe that after being ruwat, bad luck in their lives will disappear and good luck will come. The values contained in this mass ruwatan tradition are Cultural Values and Economic Values. The public's perception of the mass ruwatan tradition shows that in the community there are pros and cons regarding traditions, including the ruwatan tradition. Many still believe in this tradition of ruwatan and many do not believe in this tradition. Because some people think that the tradition of ruwatan is polytheistic and should not be done because it is the same as asking for help from someone other than God.

 

 

Downloads

Published

2024-08-18

How to Cite

Ardhianto, R., & Qomaru Zaman, A. (2024). PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI RUWATAN MASSAL DI DESA MLANDANGAN KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK : PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI RUWATAN MASSAL DI DESA MLANDANGAN KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK . Jurnal Kependidikan, 9(1), 154–162. Retrieved from https://e-journallppmunsa.ac.id/index.php/kependidikan/article/view/1707